Mengenal LMS (Learning Management System)
Saat ini pembelajaran online telah menjadi pilihan terbaik bagi siswa. Baik teknologi maupun pengajar yang mendukung pembelajaran online telah menjadi kebutuhan khusus yang tidak terlepas dari pendidikan saat ini. Jauh sebelum maraknya pendidikan online, studi Babson College pada tahun 2012 mengungkapkan bahwa 77% pemimpin akademis menganggap pendidikan online lebih baik daripada belajar di kelas. Dan lebih dari 69% kepala akademisi percaya bahwa pembelajaran online adalah bagian penting dari strategi pendidikan jangka panjang. Tanpa diprediksi meningkatnya pembelajaran online telah dibuktikan sejak terjadinya pandemi. Hal ini tidak terlepas dari Learning Management System (LMS), dasar teknologi yang telah membatu menyempurnakan perjalanan pembelajaran online. Melihat pergerakan dari tahun ke tahun yang terus memberikan dampak positif, tidak diragukan lagi bahwa pembelajaran online adalah masa depan pendidikan. Learning Management System memiliki pengertian dasar sebagai aplikasi perangkat lunak yang secara otomatis dapat menangani administrasi, pelaksanaan, dan pelaporan dari sebuah aktifitas pelatihan.
Learning Management System (LMS) dirancang untuk memberikan perbaikan sistem pendidikan termasuk di dalamnya sebagai bagian dari pelatihan yang optimal untuk para siswa/mahasiswa. Ini dapat berupa mengelola manajemen materi, praktik maupun untuk belajar secara mandiri ketika tidak berada di kelas. LMS ini bukan hanya untuk meningkatkan kemajuan dan pola pikir satu orang pelajar saja. Tetapi, ini akan memberikan pengaruh yang lebih merata kepada seluruh pelajar. Apabila Anda ingin mendapatkan hasil pendidikan dari masing-masing pelajar secara akurat, LMS menjadi jawaban tepat untuk Anda. Berikut adalah beberapa manfaat jika Anda menggunakan LMS.
1. Memantau dan mengelola kemajuan pelajar (LMS menjadi alat penting untuk mengukur hal ini. Mengapa demikian? Dengan LMS Anda dapat mengatur dan mengelola setiap evaluasi kemajuan pelajar ketika datang untuk mendapatkan pelajaran, sertifikasi hingga pemantauan terhadap keterampilan dan kemampuan utama yang sesuai dengan bakat yang dimiliki oleh pelajar tersebut).
2. Sistem pelatihan yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan (Anda dapat menyampaikan atau memberikan pelatihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pelajar dan memudahkan dirinya menentukan masa depan seperti apa yang akan lebih tepat untuknya. Misal, jika pelajar memiliki kemampuan logika yang baik, dosen/pengajar dapat mengarahkan pada hal-hal yang sifatnya logis).
3. Mengoptimalkan sumber daya (Dengan sistem yang lebih baik dalam melakukan pemantauan, lembaga dapat fokus untuk menggali sumber daya yang dimiliki oleh pelajar maupun pengajar agar dapat memberikan pendidikan yang lebih baik).
Learning Management System atau yang memiliki artian sistem manajemen pembelajaran adalah aplikasi software dibutuhkan untuk mempermudah manajer pembelajaran seperti sekolah atau guru membuat, mendistribusikan dan mengelola program pembelajaran.
LMS memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Memusatkan dan mengotomisasi administrasi
2. Mampu menyediakan layanan dan panduan yang dapat dilakukan oleh user sendiri, tanpa melibatkan orang lain
3. Merangkai dan menyajikan konten pembelajaran secara berkala
4. Menggunakan web-bases platform sebagai platform aplikasinya
5. Mendukung kemudahan portabilitas dan standarisasi yang lebih baik
6. Mengatur konten pembelajaran yang sifatnya reuse.
Bagaimana LMS Bekerja?
LMS bekerja melalui jaringan internet yang terhubung. Setelah Software LMS diaplikasikan, maka sekolah dan guru akan mendapatkan akses berupa dashboard, cloud dan bantuan Artificial Intelligence (AI) yang memudahkan pengelolaan program pembelajaran pada pembelajaran online (e-Learning).
Ada 5 platform LMS yang sering digunakan di Indonesia, simak ulasan lengkapnya berikut :
1. Google Classroom
2. Edmodo
3. Moddle
4. Ruang Kelas
5. Schoology